PRAKTIK BAIK
DALAM RANGKA OPTIMALISASI PJJ
DI MASA PANDEMI
COVID-19
Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 3 Pandeglang, Jalan Kabayan Citiis No.2 Pandeglang, Kabupaten Pandeglang
1. Pendahuluan
Seperti kita ketahui pandemi
Covid-19 datang secara tiba-tiba tanpa bisa dihentikan. Penyebarannya yang tak
terkendali membekukan sendi-sendi kehidupan, termasuk di dalamnya dunia
pendidikan. Guru, siswa dan orang tua merasa tertekan dengan kenyataan bahwa
pembelajaran harus dilakukan dari rumah. Pada awalnya semua pihak merasa
bingung bagaimana menjalankan perannya masing-masing agar proses belajar dari
rumah dapat berjalan dengan baik. Namun, cepat atau lambat semua harus bisa
beradaptasi dengan keadaan ini. Guru, siswa dan orang tua harus bersinergi agar
pembelajaran dapat tetap terlaksana dengan baik, sehingga siswa mendapatkan
haknya untuk memperoleh pendidikan terbaik.
Saya sebagai seorang guru merasa bertanggung jawab untuk
memberikan layanan pendidikan terbaik melalui pembelajaran yang bermakna bagi
siswa saya. Saya sangat bersyukur karena pemerintah melalui Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan terutama LPMP Banten sangat mendukung para guru untuk
meningkatkan kompetensi melalui program-program unggulan seperti guru belajar,
guru berbagi dan yang paling utama adalah Layanan Fasilitasi Peningkatan Mutu
Pendidikan. Disini, kami difasilitasi oleh LPMP Banten dan dibimbing secara
langsung dalam meningkatkan kualitas pembelajaran jarak jauh.
Pada kesempatan ini,
saya akan memaparkan pengalaman saya sejak awal dibimbing oleh LPMP Banten
sehingga saya dapat melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh dengan lebih baik.
Tetap semangat Bapak dan Ibu guru hebat teruslah memberikan kontribusi terbaik
bagi dunia pendidikan.
Dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh, ada beberapa hal yang
harus kita perhatikan. Yang pertama
adalah model pembelajaran. Dalam pembelajaran jarak jauh, ada 3 model
pembelajaran yang bisa digunakan, yaitu: Model pembelajaran jarak jauh
daring, yaitu pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan gawai dan
jaringan internet. Contohnya: aplikasi untuk pembelajaran dan LMS yang banyak
kita gunakan saat ini adalah whatsapp group dan google
classroom. Model pembelajaran jarak jauh luring, yaitu pembelajaran
yang dilaksanakan dengan tidak menggunakan jaringan internet. Contohnya:
televisi, radio, modul belajar mandiri, lembar kerja, bahan ajar cetak, alat
peraga dan media belajar dari benda di lingkungan sekitar. Model
pembelajaran jarak jauh terpadu (blended), yaitu pembelajaran jarak jauh
yang dilaksanakan dengan memadukan daring dan luring. Pelaksanaan pembelajaran
dengan model pembelajaran terpadu menggunakan aplikasi untuk pembelajaran,
menghadirkan interaksi dengan guru secara luring/daring dan menerapkan sesi
sinkron dan asinkron pembelajaran. Sesi sinkron dimana siswa berinteraksi
dengan guru secara serentak dalam waktu yang telah disepakati. Misalnya
melalui zoom meeting, google meet, dan whatsapp video call. Sedangkan
sesi asinkron pembelajaran dimana siswa mengerjakan tugas secara mandiri dengan
pilihan waktu yang fleksibel. Misalnya penugasan melalui whatsapp group dan google
classroom.
Bapak Ibu sekalian, saya masih ingat pada saat saya mendapatkan
informasi bahwa pembelajaran harus dilaksanakan di rumah. Saya merasa bingung
untuk menentukan model pembelajaran apa yang akan digunakan dalam melaksanakan
pembelajaran jarak jauh. Apalagi saat itu saya belum mengetahui bagaimana
kondisi siswa di rumah. Apakah mereka mempunyai fasilitasi pembelajaran yang
memadai? Apakah orang tua siap mendampingi anaknya belajar di rumah?
Saat itu yang terpikirkan oleh saya adalah melaksanakan
pembelajaran jarak jauh melalui whatsapp group dan google
classroom. Ternyata siswa yang bisa mengikuti pembelajaran secara daring
masih dibawah 50 %. Kemudian saya memutuskan untuk menyediakan Lembar kerja
untuk siswa yang tidak memiliki akses pembelajaran daring. Saya
berusaha memfasilitasi siswa sesuai dengan kemampuan mereka untuk mengikuti
pembelajaran jarak jauh.
Yang kedua adalah media. Media merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dalam teknologi pembelajaran. Dalam menerapkan teknologi pembelajaran guru
harus menggunakan media agar dapat menyampaikan pesan berupa konsep atau konten
pembelajaran sehingga siswa dapat menerimanya dengan baik. Media berupa alat
yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran. Media
adalah alat bantu pembelajaran yang mencakup segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau
keterampilan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Jenis media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu Visual, fokus pada indera
penglihatan seperti media cetak berupa buku, modul, poster/gambar. Audio yang
hanya melibatkan indera pendengaran peserta didik. Contoh Bahasa lisan. Audio
visual yang melibatkan indera penglihatan dan indera pendengaran seperti film,
iklan dan video.
Yang ketiga adalah sumber belajar. Sumber belajar adalah semua sumber baik
barupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar.
Sumber-sumber belajar dapat berupa pesan, informasi, orang berupa guru, siswa. Bahan
misalnya buku, gambar, alat/perlengkapan misalnya, pendekatan, lingkungan
Multimedia yang
melibatkan beberapa jenis media secara terintegrasi. Contoh aplikasi Komputer
interaktif dan non interaktif. Media yang saya gunakan dalam pembelajaran
jarak jauh, yaitu media visual berupa gambar-gambar, audio dalam bentuk voice
note dan audio visual dalam bentuk video
pembelajaran.
Sumber belajar yang saya gunakan dalm pembelajaran jarak jauh
berupa buku siswa kelas 9. Saya juga mencoba untuk menggunakan sumber belajar
lainnya misalnya video pembelajaran yang saya gunakan untuk menjelaskan
materi tentang harapan, do’a dan ucapan selamat.
Yang keempat adalah teknologi. Terdapat beberapa hal yang harus
dipersiapkan antara lain materi yang akan disampaikan, fitur apa yang
dibutuhkan untuk menyampaikan materi tersebut, dan memilih teknologi yang akan
digunakan. Teknologi yang saya gunakan dalam pembelajaran jarak jauh,
yaitu melalui whatsapp group dan google
classroom.
2.
Pelaksanaan
Pembelajaran
Dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, saya menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Permendikbud No.14 Tahun 2019. Dengan dikeluarkannya
Permendikbud tersebut guru dapat menyusun RPP sesuai dengan prinsip
penyusunannya, yaitu efektif, efisien dan berorientasi pada murid. Efektif
berarti penulisan RPP dilakukan dengan tepat dan tidak menghabiskan banyak
waktu dan tenaga. Efektif berarti penulisan RPP dilakukan untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Berorientasi pada murid berarti penulisan RPP
dilakukan dengan mempertimbangkan kesiapan, ketertarikan, dan kebutuhan belajar
murid di kelas. Walapun demikian, bagi guru yang sudah membuat RPP, guru
dapat tetap menggunakan format RPP yang telah dibuatnya. Merujuk pada kurikulum
pada kondisi khusus dan kebutuhan dasar murid, RPP yang saya susun terdiri dari
tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran dan penilaian. Kompetensi
Dasar (KD) yang saya sampaikan pada RPP ini adalah KD 3.1 dengan materi pokok
teks interaksi yang melibatkan tindakan menyatakan harapan, do’a dan ucapan
selamat.
Tujuan Pembelajaran terkait dengan materi tersebut adalah melalui
model pembelajaran jarak jauh (PJJ) daring dengan menggunakan whatsapp group
dan google classroom, peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasi
ungkapan harapan, doa, dan ucapan selamat atas suatu kebahagiaan dan prestasi
dari teks yang dibaca membuat ungkapan sesuai dengan situasi yang diberikan.
Langkah-langkah Pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti dan kegiatan penutup. Aktivitas yang dilakukan pada kegiatan
pendahuluan adalah:
1. Melalui whatsapp group melakukan
pembukaan dengan salam pembuka untuk memulai pembelajaran.
2. Melalui whatsapp group menyampakan
motivasi belajar kepada peserta didik.
3. Melalui whatsapp group menjelaskan
hal-hal yang dipelajari, kompetensi yang akan dicapai serta metode belajar yang akan ditempuh.
4. Melalui whatsapp group peserta didik diberi motivasi
dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka
diberikan tayangan berupa gambar, video dan bahan bacaan terkait materi. Teks
interaksi yang melibatkan tindakan menyatakan harapan, do’a dan ucapan selamat.
5. Melalui whatsapp group, peserta didik diminta
untuk mengemukakan pendapat dan mengerjakan tugas.
6. Melalui whatsapp group, peserta didik membuat
kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait teks interaksi yang
melibatkan tindakan menyatakan harapan, do’a dan ucapan selamat. Peserta didik
kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami.
7. Peserta didik, dengan bimbingan guru, membuat
kesimpulan.
8. Guru melakukan refleksi hasil proses belajar
yang telah dilaksanakan.
9. Guru memberikan apresiasi kepada seluruh peserta
didik.
10. Guru memberikan evaluasi untuk mengukur
ketuntasan PBM.
11. Guru menginformasikan kegiatan yang akan
dilaksanakan pada pertemuan berikutnya.
Mengutip Arsyad dalam buku karya Rusman, dkk (2011) yang
berujudul Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunukasi;
Mengembangkan Profesionalisme Guru. Video adalah serangkaian gambar
bergerak disertai suara yang membentuk kesatuan lalu dirangkai menjadi alur dan
punya pesan-pesan di dalamnya. Dan video pembelajaran berarti serangkaian bahan
ajar yang diberikan melalui tayangan gambar bergerak disertai suara, alur dan
pesan-pesan.
Video yang akan ditampilkan merupakan video pembelajaran berisi
materi bahasa Inggris. Proses pembuatan video tersebut melalui beberapa tahapan.
Yang pertama, menulis scenario. Skenario berfungsi sebagai pemandu ke mana arah
pembicaraan yang akan direkam. Yang kedua, proses rekaman. Proses rekaman
yang saya lakukan menggunakan kamera smartphone, tripod, dan green
screen. Yang ketiga, mencari ilustrasi. Ilustrasi merupakan detail yang
bisa ditambahkan ke dalam video, misalnya table, grafik, animasi, gambar atau
data lain. Yang keempat, proses editing. Setelah rekaman video dan
ilustrasi sudah terkumpul, kemudian proses pengeditan dilakukan dengan
menggunakan aplikasi yang sudah banyak digunakan yaitu kinemaster. Dalam proses
pengeditan ini, kita dituntut untuk bisa berkreasi dan berpikir agar video
pembelajaran bisa tetap seru, menyenangkan dan tidak membuat jenuh
siswa. Yang kelima adalah proses unggah/upload. Jika video sudah jadi,
langkah terakhir yang dilakukan adalah mengunggahnya ke portal belajar atau
situs web seperti youtube. Bila proses mengunggah sudah
berhasil, maka kita bisa membagikan URL video pembelajaran tersebut kepada
siswa.
3.
Penilaian
Pembelajaran
Pada pembelajaran jarak jauh yang saya telah lakukan, pelaksanaan
penilaian pembelajaran menggunakan aplikasi seperti google formulir dan kahoot.
Sedangkan untuk memfasilitasi siswa yang terkendala kesediaan fasilitas, saya
membuat lembar kerja yang diberikan kepada siswa dengan moda luring dengan
ketentuan dan aturan penjadwalan yang dibuat oleh sekolah.
4. Kesimpulan
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan model terpadu yaitu moda
daring melalui WAG dan google classroom serta moda luring melalui lembar kerja
sudah dilaksanakan dengan cukup baik walaupun dalam pelaksanaannya tentu masih
ada kendala dan kekurangan.
Sebagai seorang guru, saya akan selalu berupaya untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dengan menambah pengetahuan tentang Pembelajaran Jarak
Jauh (PJJ) yang saya peroleh dari LPMP Banten dan program-program pemerintah
lainnya seperti Guru Belajar dan Guru Berbagi.
Daftar Pustaka
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Peraturan Mendikbud Nomor 14 Tahun 2019 Tahun tentang Penyederhanaan RPP
Rusman, dkk (2011)
Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi : Mengembangkan
Profesionalisme Guru. Jakarta:Rajawali Pers. PT. Raja Grafindo Persada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar