Senin, 20 Desember 2021
Narrative Text
Uraian Materi
Definisi teks naratif
A narrative text is an imaginative story to entertain people (teks narasi adalah cerita imaginatif yang bertujuan menghibur orang).
Tujuan teks naratif
The Purpose of Narrative Text is to amuse or to entertain the reader with a story. (Tujuan utama dari bercerita adalah untuk menghibur, mendapatkan dan mempertahankan perhatian pembaca/pendengar pada cerita tersebut.)
Struktur teks
Stuktur teks prosedur terdiri atas 3 komponen yang meliputi orientation/setting, conflict/complication, dan resolution.
Orientation
It is about the opening paragraph where the characters of the story are introduced. (berisi pengenalan tokoh, tempat dan waktu terjadinya cerita (siapa atau apa, kapan dan dimana)
Complication
It is about the problems which is happened in the story. (berisi permasalahan muncul / mulai terjadi dan berkembang)
Resolution
It is about the problems in the story is solved. (Masalah selesai, secara baik “happy ending” ataupun buruk “bad ending”)
Unsur Kebahasaan
Specific participants dan sering individual;
Menggunakan bentuk past tense karena peristiwa cerita terjadi di waktu lampau;
Menggunakan action verbs (material processes), dan ada juga yang menggunakan verbal and mental processes;
Menggunakan kata sifat atau keterangan untuk merinci orang, binatang, tempat atau tindakan (action);
Menggunakan linking words yang berkenaan dengan waktu;
Sering memasukkan dialog, dan tense akan mungkin berubah;
Menggunakan ungkapan langsung atau tak langsung;
Descriptive language digunakan untuk menciptakan kesan di benak pembaca; dan
Dapat ditulis sebagai orang pertama (I), atau ketiga (he, she, they) atau orang kedua (you).
Jenis-jenis cerita teks naratif:
Fable/fabel (Cerita yang mengisahkan mengenai binatang)
Folktales/cerita rakyat (Cerita yang diceritakan secara turun temurun sehingga menjadi suatu bagian dari tradisi masyarakat.
fairy tales/dongeng (Cerita rakyat atau cerita anak – anak yang di dalamnya mengandung unsur keajaiban/ ketidakmungkinan terhadap para tokoh ceritanya serta pada bagian akhir mengandung pesan moral.
Legend/legenda (Cerita rakyat yang mengisahkan bagaimana asal usul dari sebuah tempat itu ada)
Dalam pembelajaran ini terdapat beberapa acuan yang dapat dipergunakan oleh guru, antara lain:
Sabtu, 02 Oktober 2021
Rabu, 15 September 2021
Sabtu, 07 Agustus 2021
Senin, 02 Agustus 2021
Congratulate Someone
How to congratulate someone
Expressing Congratulation
Common expressions of congratulations.
FORMAL
Congratulating
I'd like to congratulate you on ...
I must congratulate you
please accept my congratulations
it was great to hear about …
Responses
thank you very much
I truly appreciate
it's very good of you to say so
that's very nice of you
how nice of you to say so
I'm so thankful for you
INFORMAL
Congratulating
Congrats!
Congratulations!
Congratulations on winning the competition
Responses
Thanks a lot.
Many thanks
Thank you, friend
Jumat, 30 Juli 2021
1.4.a.10.1 Aksi Nyata - Budaya Positif - Unggah Aksi Nyata
KESEPAKATAN KELAS
MENUMBUHKAN BUDAYA POSITIF MELALUI KESEPAKATAN KELAS
Oleh:
Agus Prihanto, S.Pd.,M.Pd.
Calon Guru Penggerak Angkatan 2
Kabupaten Pandeglang
Latar Belakang
Menginjak awal tahun ajaran baru, setiap sekolah pada umumnya melaksanakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). MPLS merupakan sebuah kegiatan yang umum dilaksanakan di sekolah setiap awal tahun ajaran guna menyambut kedatangan para peserta didik baru. Melalui kegiatan ini peserta didik dapat mengetahui lingkungan sekolah, kemudian mengenalnya dengan cermat lingkungan fisik dan non fisik sehingga tumbuh rasa cinta siswa terhadap sekolah. Pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa atau biasanya disebut dengan masa orientasi siswa umumnya bertujuan untuk membantu siswa beradaptasi dengan lingkungan sekolah baru serta menumbuhkan interaksi positif antar siswa dan warga sekolah lainnya. Melalui kegiatan ini, interaksi antara guru dan peserta didik dapat dilakukan sebagai upaya untuk menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik untuk membangun budaya positif sekolah. Dalam membangun budaya positif di sekolah dapat dilakukan dengan melakukan komunikasi yang baik dan efektif yang berpihak pada murid, memberikan contoh keteladanan dan lain-lain. Budaya positif dapat memberikan dampak yang positif dalam mengembangkan karakter peserta didik. Melalui pemberian aktivitas berupa penugasan-penugasan yang melibatkan peran aktif peserta didik dalam melakukan analisis masalah yang terjadi di sekolah sampai dengan mendiskusikan solusi penyelesaiannya. Oleh karena itu, sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang bertujuan untuk membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan sekaligus sebagai institusi pembentukan karakter dalam membangun budaya positif. Peran kita sebagai pendidik melalui pendidikan berdasarkan filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara adalah membangun komunitas di sekolah untuk menyiapkan murid di masa depan agar menjadi manusia berdaya tidak hanya untuk pribadi tapi berdampak pada masyarakat. Untuk membangun lingkungan pendidikan yang kondusif, dalam pembelajaran diperlukan beberapa strategi, diantara yaitu menata ruang kelas belajar, suasana, belajar dan mengajar, lingkungan luar kelas, komunikasi dan hubungan sosial, menjadi guru yang menyenangkan, membiarkan siswa berkreasi, dan menyepakati aturan bersama.
Di sekolah perlu kolaborasi antara seluruh warga sekolah untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dalam pembelajaran. Upaya untuk membangun budaya positif di sekolah yang berpihak pada murid dapat diawali dengan membentuk lingkungan kelas yang mendukung terciptanya budaya positif, yaitu dengan membuat kesepakatan kelas. Kesepakatan kelas yang efektif dapat membantu dalam pembentukan budaya disiplin positif di kelas. Kesepakatan kelas berisi beberapa aturan untuk membantu guru dan murid bekerja bersama membentuk kegiatan belajar mengajar yang efektif. Kesepakatan kelas tidak hanya berisi harapan guru terhadap murid, tapi juga harapan murid terhadap guru. Kesepakatan disusun dan dikembangkan bersama-sama antara guru dan murid.
Kesepakatan kelas disusun oleh guru dan peserta didik dengan bahasa yang mudah dipahami dan dapat diimplementasikan di kelas. Kalimat yang digunakan dalam kesepakatan kelas menggunakan kalimat positif, misalnya “saling menghormati”. Kalimat positif lebih mudah dipahami peserta didik dibandingkan kalimat negatif yang mengandung kata seperti, “dilarang” atau “tidak”. Kesepakatan kelas dapat dievaluasi dan dikembangkan secara berkala, misalnya setiap awal semester.
Tujuan
Adapun tujuan dari rancangan aksi nyata ini yaitu sebagai berikut:
Menumbuhkan budaya positif di sekolah melalui penerapan disiplin positif dan kesepakatan kelas.
Berbagi pengalaman dengan rekan guru sejawat dan seperjuangan pada kegiatan Program Pendidikan Guru Penggerak.
Deskripsi Aksi Nyata
Pembelajaran di masa pandemi tahun ini menginjak pada tahun ke-3. Kegiatan pembelajaran masih belum bisa dilaksanakan secara tatap muka langsung di sekolah. Pada pembelajaran tahun ini, saya mulai mempersiapkan beberapa hal untuk menyambut tahun ajaran baru. Langkah pertama yang saya lakukan adalah memilih media komunikasi yang sederhana yang sudah dikenal dan mudah digunakan oleh masyarakat luar. Salah satu media komunikasi yang saya gunakan adalah aplikasi Whatsapp, dengan fitur whatsapp grup kelas. Sekolah telah membuat whatsapp grup kelas untuk digunakan sebagai pembelajaran yang berlangsung secara sinkronus dan asinkronus.
Hal pertama yang saya lakukan, yaitu menyapa murid-murid yang sebelumnya sudah diundang ke dalam whatsapp grup kelas. Pada kegiatan tersebut, saya mulai dengan memperkenalkan diri sebagai guru mata pelajaran yang akan mengajar mereka. Saya memberikan stimulus kepada mereka agar dapat merespon apa yang saya ungkapkan. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, bahwa bagaimana membuat murid mau merespon dengan cepat pada pembelajaran menggunakan whatsapp merupakan tantangan tersendiri bagi saya. Tantangan tersebut adalah bagaimana meningkatkan respon atau partisipasi siswa pada Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Setelah melakukan kegiatan diskusi untuk mencari informasi tentang bagaimana penerapan pembelajaran jarak jauh di sekolah lain, saya mendapatkan inspirasi yang bisa diterapkan di sekolah saya. Dengan jadwal pembelajaran yang dibuat dan dilaksanakan secara sinkronus menggunakan media whatsapp, sedikit demi sedikit terdapat perubahan dalam hal pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran berjalan lebih terkoordinasi dan efektif meskipun masih terdapat kendala yang dihadapi.
Sebelum saya melangkah lebih jauh pada materi yang saya ajarkan, saya merancang kegiatan awal pembelajaran dengan perkenalan diri. Perkenalan diri yang saya rancang menggunakan sebuah aplikasi website yang digunakan untuk mempromosikan tentang sebuah kegiatan, yaitu aplikasi twibbonize. Aplikasi twibbonize merupakan aplikasi berbasis website dimana kita tidak perlu menginstal aplikasi tersebut ke dalam PC maupun Hp yang kita gunakan. Tujuannya adalah agar membuat siswa dapat saling mengenal satu sama lain dengan melihat foto dari masing-masing teman mereka dengan menggunakan aplikasi twibbonize. Kemudian berangkat dari hal tersebut, saya menyusun sebuah kesepakatan kelas dengan harapan dan keinginan dari beberapa murid di kelas saya. Berikut ini beberapa catatan-catatan kecil terkait dengan hal yang saya lakukan bersama murid saya untuk menumbuhkan budaya positif dengan kesepakatan kelas.
Kesepakatan Kelas
Berikut ini langkah-langkah untuk membuat kesepakatan kelas dalam pembelajaran daring :
Pertama, guru mengkondisikan kelas dengan membuat Whatsapp grup yang beranggotakan siswa di kelas untuk mengemukakan ide, impian, keinginan, harapan mereka.
Kedua, peserta didik diberikan pertanyaan tentang kondisi ideal kelas yang mereka impikan saat pembelajaran daring
Keempat, guru dan peserta didik membahas impian-impian setiap peserta didik dan mengambil kesimpulan.
Kelima, guru dan peserta didik menyepakati impian menjadi kesepakatan kelas.
Keenam, menandatangani kesepakatan kelas yang telah dibuat atau dalam bentuk menuliskan nama saja.
Berikut ini Kesepakatan Kelas yang dibuat oleh guru dan peserta didik.
Percakapan dengan peserta didik melalui whatsapp grup dalam membuat kesepakatan kelas 8A :
(1) | (2) (3) |
(4) | (5) |
(6) | (7) |
(8) | (9) |
(10) | (11) |
(12) | (13) | |
(14) |
Percakapan dengan peserta didik melalui pesan whatsapp dalam membuat kesepakatan kelas :
(Amrillah Mukarim) | (Dwi) |
(Erna Ratnasari) | (Lanjutan dari Erna Ratnasari) |
(Malika Salwa) | (Marsha) |
(Maya Tri Dahlia) | (Rayhan) |
(Rio) | (Siti Amalia Damayanti) |
(Syahdan) (Syahrul Maulana) |