GURU PEMBELAJAR

Guru Pembelajar Sepanjang Hayat - Tergerak, Bergerak, dan Menggerakkan Orang Lain

Senin, 20 Desember 2021

Praktik Pembelajaran

 Praktik Pembelajaran 1 - Teks Prosedur



Praktik Pembelajaran 2 - Teks Prosedur


Praktik Pembelajaran 3 - Teks Recount


Praktik Pembelajaran 4 - Teks Narrative






Narrative Text

Uraian Materi

  1. Definisi teks naratif

A narrative text is an imaginative story to entertain people (teks narasi adalah cerita imaginatif yang bertujuan menghibur orang).


  1. Tujuan teks naratif

The Purpose of Narrative Text is to amuse or to entertain the reader with a story. (Tujuan utama dari bercerita adalah untuk menghibur, mendapatkan dan mempertahankan perhatian pembaca/pendengar pada cerita tersebut.)


  1. Struktur teks 

Stuktur teks prosedur terdiri atas 3 komponen yang meliputi orientation/setting, conflict/complication, dan resolution.

  1. Orientation

It is about the opening paragraph where the characters of the story are introduced. (berisi pengenalan tokoh, tempat dan waktu terjadinya cerita (siapa atau apa, kapan dan dimana)

  1. Complication

It is about the problems which is happened in the story. (berisi permasalahan muncul / mulai terjadi dan berkembang)

  1. Resolution

It is about the problems in the story is solved. (Masalah selesai, secara baik “happy ending” ataupun buruk “bad ending”)

  1. Unsur Kebahasaan

    • Specific participants dan sering individual;

    • Menggunakan bentuk past tense karena peristiwa cerita terjadi di waktu lampau;

    • Menggunakan action verbs (material processes), dan ada juga yang menggunakan verbal and mental processes;

    • Menggunakan kata sifat atau keterangan untuk merinci orang, binatang, tempat atau tindakan (action);

    • Menggunakan linking words yang berkenaan dengan waktu;

    • Sering memasukkan dialog, dan tense akan mungkin berubah;

    • Menggunakan ungkapan langsung atau tak langsung;

    • Descriptive language digunakan untuk menciptakan kesan di benak pembaca; dan

    • Dapat ditulis sebagai orang pertama (I), atau ketiga (he, she, they) atau orang kedua (you).

 

  1. Jenis-jenis cerita teks naratif:

    • Fable/fabel (Cerita yang mengisahkan mengenai binatang)

    • Folktales/cerita rakyat (Cerita yang diceritakan secara turun temurun sehingga menjadi suatu bagian dari tradisi masyarakat.

    • fairy tales/dongeng (Cerita rakyat atau cerita anak – anak yang di dalamnya mengandung unsur keajaiban/ ketidakmungkinan terhadap para tokoh ceritanya serta pada bagian akhir mengandung pesan moral.

    • Legend/legenda (Cerita rakyat yang mengisahkan bagaimana asal usul dari sebuah tempat itu ada)



Contoh cerita teks naratif (narrative text)

        Once upon a time in West Java, Indonesia, lived a princess named Dayang Sumbi. She was beautiful and kind-hearted. Her hobby was weaving cloth. But sometimes she could be very lazy. One day her weaving tool fell, but she was too lazy to get it herself. She shouted out, “Can anybody help me get my tool? If you are a female, I will take you as my sister. If you are a male, I will marry you!”

            A male creature came, but it was a dog. His name was Tumang. He happily brought the tool to her. Dayang Sumbi was very surprised, but she kept her promise. She married the dog. Tumang was actually a man who had been cursed by a witch to become a dog. But at certain times Tumang could turn back to be a normal man. Their only son, Sangkuriang, was soon born, and he grew up to be a handsome and healthy boy. He always played with his very loyal dog, Tumang. He did not know that he was actually his father, because Dayang Sumbi hid the secret from him. Sangkuriang liked to hunt in the woods, of course with Tumang.

        One day Dayang Sumbi asked him to bring home a deer’s heart. But, after hunting for several days, he could not find any deer in the woods. He did not want to disappoint his mother and was thinking hard how to bring home a deer’s heart. Suddenly, he had a very bad idea. He killed Tumang! Then, he brought his heart home and gave it to Dayang Sumbi.

            Sangkuriang could not cheat her. She knew it was Tumang’s heart. So, she got very angry and hit Sangkuriang’s forehead with a piece of wood and told him to leave. With a bad wound on his forehead, Sangkuriang left the village.

            Many years later, Sangkuriang grew up to be a powerful man. One day he went back to his village. He met a beautiful young woman there, and he fell in love with her at the fi rst sight. It was Dayang Sumbi! She never got older because she had been granted eternal youth by the gods. Sangkuriang did not know that she was his mother, so he came to her and proposed to marry her.

        When he walked closer to her, Dayang Sumbi got very surprised. She saw the scar in Sangkuriang’s forehead, and soon she knew that he was her son, who left her a long time ago. She told him the truth and tried hard to explain it to him, but he did not believe her. She did not want to break his heart, so she accepted his proposal but gave him an impossible thing to do. She wanted him to build a lake and a boat in just one night!

            Sangkuriang agreed, because he knew that he could make it with the help of his genies. By midnight he fi nished the lake and then started making the boat. Dayang Sumbi was thinking hard to fi nd a way to fail him. Before dawn, she asked the people in the village to burn the woods in the East, and the light made all the cocks crow. Thinking that the night would be over soon, the genies ran fast and left Sangkuriang before the boat was fi nished. Sangkuriang realized that Dayang Sumbi had cheated him. He got very angry and he kicked the boat upside down. It gradually became a mountain and it is now known as Mt. Tangkuban Perahu.



Dalam pembelajaran ini terdapat beberapa acuan yang dapat dipergunakan oleh guru, antara lain:
  1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 
  2. Bahan Ajar
  3. Lembar Kerja Peserta Didik
  4. Media
  5. Evaluasi
  6. Pemanfaatan TPACK


    7. Penggunaan aplikasi kuis interaktif - quizziz

Recount Text

  1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 
  2. Bahan Ajar
  3. Lembar Kerja Peserta Didik
  4. Media
  5. Evaluasi
  6. Video Pembelajaran


    7.  Pemanfaatan TPACK



Procedure Text


Procedure Text (1)

  1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
  2. Bahan Ajar
  3. Lembar kerja Peserta Didik
  4. Media
  5. Evaluasi
  6. Video Pembelajaran


7. Pemanfaatan TPACK dalam Pembelajaran




Procedure Text 2

Senin, 02 Agustus 2021

Congratulate Someone

How to congratulate someone

Congratulating someone means to praise someone and say that you approve of or are pleased about a special or unusual achievement.  congratulating someone will make you feel grateful since you share joy and kindness with others.  It also makes the other people smile and feel happy. You also need to congratulate someone on several special occasions.

Expressing Congratulation

Common expressions  of congratulations.


FORMAL

Congratulating

  •  I'd like to congratulate you on ...

  •  I must congratulate you

  •  please accept my congratulations

  •  it was great to hear about …

 Responses

  •  thank you very much

  •  I truly appreciate

  •   it's very good of you to say so

  •  that's very nice of you

  •  how nice of you to say so

  •  I'm so thankful for you


INFORMAL

Congratulating

  • Congrats!

  • Congratulations!

  • Congratulations on winning the competition

Responses

  • Thanks a lot.

  • Many thanks

  • Thank you, friend



See the material on the picture below.








You can also learn the material from the video.
 















Jumat, 30 Juli 2021

1.4.a.10.1 Aksi Nyata - Budaya Positif - Unggah Aksi Nyata

 KESEPAKATAN KELAS

MENUMBUHKAN BUDAYA POSITIF MELALUI KESEPAKATAN KELAS


Oleh:


Agus Prihanto, S.Pd.,M.Pd.

Calon Guru Penggerak Angkatan 2

Kabupaten Pandeglang



  1. Latar Belakang

Menginjak awal tahun ajaran baru, setiap sekolah pada umumnya melaksanakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). MPLS merupakan sebuah kegiatan yang umum dilaksanakan di sekolah setiap awal tahun ajaran guna menyambut kedatangan para peserta didik baru. Melalui kegiatan ini peserta didik dapat mengetahui lingkungan sekolah, kemudian mengenalnya dengan cermat lingkungan fisik dan non fisik sehingga tumbuh rasa cinta siswa terhadap sekolah. Pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa atau biasanya disebut dengan masa orientasi siswa umumnya bertujuan untuk membantu siswa beradaptasi dengan lingkungan sekolah baru serta menumbuhkan interaksi positif antar siswa dan warga sekolah lainnya. Melalui kegiatan ini, interaksi antara guru dan peserta didik dapat dilakukan sebagai upaya untuk menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik untuk membangun budaya positif sekolah. Dalam membangun budaya positif di sekolah dapat dilakukan dengan melakukan komunikasi yang baik dan efektif yang berpihak pada murid, memberikan contoh keteladanan dan lain-lain. Budaya positif dapat memberikan dampak yang positif dalam mengembangkan karakter peserta didik. Melalui pemberian aktivitas berupa penugasan-penugasan yang melibatkan peran aktif peserta didik dalam melakukan analisis masalah yang terjadi di sekolah sampai dengan mendiskusikan solusi penyelesaiannya. Oleh karena itu, sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang bertujuan untuk membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan sekaligus sebagai institusi pembentukan karakter dalam membangun budaya positif. Peran kita sebagai pendidik melalui pendidikan berdasarkan filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara adalah membangun komunitas di sekolah untuk menyiapkan murid di masa depan agar menjadi manusia berdaya tidak hanya untuk pribadi tapi berdampak pada masyarakat. Untuk membangun lingkungan pendidikan yang kondusif, dalam pembelajaran diperlukan beberapa strategi, diantara yaitu menata ruang kelas belajar, suasana, belajar dan mengajar, lingkungan luar kelas, komunikasi dan hubungan sosial, menjadi guru yang menyenangkan, membiarkan siswa berkreasi, dan menyepakati aturan bersama.

Di sekolah perlu kolaborasi antara seluruh warga sekolah untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dalam pembelajaran. Upaya untuk membangun budaya positif di sekolah yang berpihak pada murid dapat diawali dengan membentuk lingkungan kelas yang mendukung terciptanya budaya positif, yaitu dengan membuat kesepakatan kelas. Kesepakatan kelas yang efektif dapat membantu dalam pembentukan budaya disiplin positif  di kelas. Kesepakatan kelas berisi beberapa aturan untuk membantu guru dan murid bekerja bersama membentuk kegiatan belajar mengajar yang efektif. Kesepakatan kelas tidak hanya berisi harapan guru terhadap murid, tapi juga harapan murid terhadap guru. Kesepakatan disusun dan dikembangkan bersama-sama antara guru dan murid. 

Kesepakatan kelas disusun oleh guru dan peserta didik dengan bahasa yang mudah dipahami dan dapat diimplementasikan di kelas. Kalimat yang digunakan dalam kesepakatan kelas menggunakan kalimat positif, misalnya “saling menghormati”. Kalimat positif lebih mudah dipahami peserta didik dibandingkan kalimat negatif yang mengandung kata seperti, “dilarang” atau “tidak”. Kesepakatan kelas dapat dievaluasi dan dikembangkan secara berkala, misalnya setiap awal semester.


  1. Tujuan

Adapun tujuan dari rancangan aksi nyata ini yaitu sebagai berikut:

  1. Menumbuhkan budaya positif di sekolah melalui penerapan disiplin positif dan kesepakatan kelas.

  2. Berbagi pengalaman dengan rekan guru sejawat dan seperjuangan pada kegiatan Program Pendidikan Guru Penggerak.


  1. Deskripsi Aksi Nyata

Pembelajaran di masa pandemi tahun ini menginjak pada tahun ke-3. Kegiatan pembelajaran masih belum bisa dilaksanakan secara tatap muka langsung di sekolah. Pada pembelajaran tahun ini, saya mulai mempersiapkan beberapa hal untuk menyambut tahun ajaran baru. Langkah pertama yang saya lakukan adalah memilih media komunikasi yang sederhana yang sudah dikenal dan mudah digunakan oleh masyarakat luar. Salah satu media komunikasi yang saya gunakan adalah aplikasi Whatsapp, dengan fitur whatsapp grup kelas. Sekolah telah membuat whatsapp grup kelas untuk digunakan sebagai pembelajaran yang berlangsung secara sinkronus dan asinkronus. 

Hal pertama yang saya lakukan, yaitu menyapa murid-murid yang sebelumnya sudah diundang ke dalam whatsapp grup kelas. Pada kegiatan tersebut, saya mulai dengan memperkenalkan diri sebagai guru mata pelajaran yang akan mengajar mereka. Saya memberikan stimulus kepada mereka agar dapat merespon apa yang saya ungkapkan. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, bahwa bagaimana membuat murid mau merespon dengan cepat pada pembelajaran menggunakan whatsapp merupakan tantangan tersendiri bagi saya. Tantangan tersebut adalah bagaimana meningkatkan respon atau partisipasi siswa pada Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). 

Setelah melakukan kegiatan diskusi untuk mencari informasi tentang bagaimana penerapan pembelajaran jarak jauh di sekolah lain, saya mendapatkan inspirasi yang bisa diterapkan di sekolah saya. Dengan jadwal pembelajaran yang dibuat dan dilaksanakan secara sinkronus menggunakan media whatsapp, sedikit demi sedikit terdapat perubahan dalam hal pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran berjalan lebih terkoordinasi dan efektif meskipun masih terdapat kendala yang dihadapi. 

Sebelum saya melangkah lebih jauh pada materi yang saya ajarkan, saya merancang kegiatan awal pembelajaran dengan perkenalan diri. Perkenalan diri yang saya rancang menggunakan sebuah aplikasi website yang digunakan untuk mempromosikan tentang sebuah kegiatan, yaitu aplikasi twibbonize. Aplikasi twibbonize merupakan aplikasi berbasis website dimana kita tidak perlu menginstal aplikasi tersebut ke dalam PC maupun Hp yang kita gunakan. Tujuannya adalah agar membuat siswa dapat saling mengenal satu sama lain dengan melihat foto dari masing-masing teman mereka dengan menggunakan aplikasi twibbonize. Kemudian berangkat dari hal tersebut, saya menyusun sebuah kesepakatan kelas dengan harapan dan keinginan dari beberapa murid di kelas saya. Berikut ini beberapa catatan-catatan kecil terkait dengan hal yang saya lakukan bersama murid saya untuk menumbuhkan budaya positif dengan kesepakatan kelas.





















  1. Kesepakatan Kelas

Berikut ini langkah-langkah untuk membuat kesepakatan kelas dalam pembelajaran daring :

  • Pertama, guru mengkondisikan kelas dengan membuat Whatsapp grup yang beranggotakan siswa di kelas untuk mengemukakan ide, impian, keinginan, harapan mereka.

  • Kedua, peserta didik diberikan pertanyaan tentang kondisi ideal kelas yang mereka impikan saat pembelajaran daring

  • Keempat, guru dan peserta didik membahas impian-impian setiap peserta didik dan mengambil kesimpulan.

  • Kelima, guru dan peserta didik menyepakati impian menjadi kesepakatan kelas.

  • Keenam, menandatangani kesepakatan kelas yang telah dibuat atau dalam bentuk menuliskan nama saja.


Berikut ini Kesepakatan Kelas yang dibuat oleh guru dan peserta didik.



  1. Percakapan dengan peserta didik melalui whatsapp grup dalam membuat kesepakatan kelas 8A :

(1)

(2)




(3)


(4)

(5)


(6)


(7)


(8)

(9)


(10)

(11)


(12)

(13)

(14)





  1. Percakapan dengan peserta didik melalui pesan whatsapp dalam membuat kesepakatan kelas :

(Amrillah Mukarim)

(Dwi)


(Erna Ratnasari)

(Lanjutan dari Erna Ratnasari)


(Malika Salwa)

(Marsha)



(Maya Tri Dahlia)


(Rayhan)









(Rio)

(Siti Amalia Damayanti)


(Syahdan)



(Syahrul Maulana)