GURU PEMBELAJAR

Guru Pembelajar Sepanjang Hayat - Tergerak, Bergerak, dan Menggerakkan Orang Lain

Senin, 31 Mei 2021

Blog Belajar

Alamat Blog Guru/Rekan Terbaik

Blog Guru/Rekan Terbaik saya sediakan disini kepada rekan-rekan dalam rangka menambah informasi dan wawasan bahkan menjadi sumber pembelajaran untuk menunjang tugas kita sebagai pengajar.

Pengembangan Diri

Pengembangan diri merupakan upaya-upaya pengembangan bagi guru untuk meningkatkan profesionalisme diri agar guru memiliki kompetensi profesi yang sesuai dalam proses pembelajaran maupun untuk mutu guru itu sendiri.

Pengertian pengembangan diri adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk meningkatkan profesionalisme diri agar memiliki kompetensi profesi yang sesuai dengan peraturan perundangundangan, yaitu agar mampu melaksanakan tugas pokok dan kewajiban dalam melaksanakan proses pembelajaran/pembimbingan, termasuk pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah (Priatna & Sukamto, 2013).

Berdasarkan Permenneg PAN dan RB No. 16 Tahun 2009, kegiatan pengembangan diri dilakukan dengan 2 macam cara yaitu pendidikan dan pelatihan (diklat), dan kegiatan kolektif guru. Diklat fungsional adalah kegiatan guru dalam mengikuti pendidikan dan latihan yang bertujuan untuk mencapai standar kompetensi profesi dan meningkatkan keprofesian untuk memilki kompetensi di atas standard dan dalam kurun waktu tertentu. Kegiatan ini dapat berupa kursus, pelatihan, penataran, maupun berbagai bentuk diklat yang lain. Guru dapat mengikuti kegiatan diklat fungsional atas dasar penugasan, baik oleh kepala sekolah/madrasah, atau institusi yang lain seperti Dinas Pendidikan, atau organisasi profesi seperti Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), atau karena inisiatif guru itu sendiri.

Adapun kegiatan kolektif guru adalah kegiatan dalam mengikuti pertemuan ilmiah atau kegiatan bersama yang bertujuan untuk mencapai standar atau di atas standar kompetensi profesi yang telah ditetapkan. Kegiatan kolektif guru tersebut meliputi:

  1. Kegiatan lokakarya atau kegiatan kelompok guru seperti Kelompok Kerja Guru (KKG),
  2. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS), ataupun sejenisnya.
  3. Pembahas atau peserta pada seminar, pertemuan ilmiah
  4. Kegiatan kolektif lain yang sesuai dengan tugas dan kewajiban guru, seperti diklat fungsional dan lain sebagainya (Mulyasa, 2013: 173)
Berikut disajikan tabel tentang jenis pengembangan diri:




























Pengembangan Diri yang saya ikuti:
  1. Program Pendidikan Guru Penggerak 
  2. Jurnal Refleksi Saya

Salam Pembuka


Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Welcome to my blog.

Dengan blog yang saya buat ini, saya mengundang Anda untuk memberikan tanggapan, kritik atau saran bagi pengembangan blog saya ini.

Bagi saya semua itu akan menjadi refleksi untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik lagi dalam mengelola blog ini. Selain itu, semoga dengan blog yang saya buat ini bisa menjalin silaturahmi dan komunikasi yang baik dengan rekan-rekan dimanapun Anda berada.

Sekali lagi, selamat datang di blog saya. Semoga bermanfaat bagi rekan-rekan semua. 

Thank You

Agus Prihanto

Guru SMP, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Minggu, 30 Mei 2021

Link

Berikut ini, beberapa Link/Tautan yang saya sediakan yang mungkin dibutuhkan oleh para pembaca. Silahkan klik Link/Tautan alamat website/kategori yang dibutuhkan dibawah ini:

  1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
  2. Badan Standar Nasional Pendidikan
  3. Guru Belajar dan Berbagi
  4. PPPPTK Bahasa
  5. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Banten
  6. Blog Belajar
  7. KBBI
  8. SMPN 3 Pandeglang

1.2.a.7. Demonstrasi Konstektual - Nilai dan Peran Guru Penggerak

 




1.2.a.9. Koneksi Antar Materi - Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak

Apa yang Anda pahami mengenai nilai dan peran Guru Penggerak?

Guru Penggerak memiliki peranan yang penting dalam kehidupan sekitarnya. Agar peran tersebut berjalan dengan maksimal sesuai dengan tujuan yang diharapkan, seorang Guru Penggerak harus memiliki kompetensi-kompetensi sebagai berikut, yaitu mengembangkan diri dan orang lain, memimpin pembelajaran, memimpin manajemen sekolah serta memimpin pengembangan sekolah. Guru Penggerak tidak hanya berfokus pada sebagai pemimpin pembelajaran, akan tetapi juga menggerakkan diri serta lingkungan sekolah agar dapat mewujudkan sekolah yang berpihak pada murid. Ketika kita bisa membawa perubahan pada lingkungan sekitar kita, tentunya hasilnya juga akan lebih baik untuk murid kita.

Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu yang akan menunjukkan kualitas yang bermanfaat bagi seseorang sebagai landasan dalam melakukan tindakan. Seorang Guru Penggerak harus mampu memahami dan menjiwai nilai-nilai tersebut agar dapat dijadikan standar dalam mengambil posisi khusus dalam suatu masalah, membuat keputusan berdasarkan hasil evaluasi dan mampu memberikan motivasi dalam mengarahkan tingkah laku individu dalam kehidupan sehari-hari. Nilai memegang peranan penting bagi Guru Penggerak dalam melaksanakan kegiatannya sehari-hari. Nilai Guru Penggerak antara lain: Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta Berpihak pada Murid. Kelima nilai tersebut saling mendukung satu dengan lainnya dan diharapkan menjadi pedoman bagi seorang Guru Penggerak dalam menjalankan perannya dalam berperilaku. 

Seorang guru harus mampu mengaktualisasi nilai dan peran Guru Penggerak yang bertujuan untuk mewujudkan merdeka belajar dan menciptakan profil pelajar pancasila.



Apakah ada keterkaitan antara nilai dan peran Guru Penggerak dengan Filosofi Ki Hadjar Dewantara? jelaskan!

Ada keterkaitan antara nilai dan peran Guru Penggerak dengan filosofis Ki Hadjar Dewantara. Nilai mengandung makna sebagai suatu keberhargaan atau kebaikan. Nilai dengan penilaian mempunyai kaitan yang sangat erat. Setiap tindakan atau perbuatan yang kita lakukan tentunya akan dinilai oleh masyarakat. Tanpa disadari ataupun tidak, manusia memiliki nilai-nilai tertentu. Nilai-nilai tersebut merupakan potensi bagi setiap individual dan keunikan kepribadiannya. Nilai memiliki pengertian yang telah didefinisikan oleh para ahli. Nilai menurut Rokeach (dalam Hari, Abdul H. 2015), merupakan keyakinan sebagai standar yang mengarahkan perbuatan dan standar pengambilan keputusan terhadap objek atau situasi yang sifatnya sangat spesifik. Nilai Guru Penggerak meliputi, nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Guru penggerak harus mandiri agar mampu memunculkan motivasi dalam dirinya untuk membuat perubahan baik untuk lingkungan sekitarnya ataupun untuk dirinya sendiri. Guru Penggerak harus reflektif agar mampu senantiasa merefleksikan dan memaknai pengalaman yang terjadi pada dirinya sendiri ataupun orang lain mau membuka diri terhadap pengalaman yang baru di dapatnya lalu melakukan evaluasi terhadap apa saja hal yang sudah baik, serta apa saja yang perlu dikembangkan. Guru Penggerak harus kolaboratif agar mampu senantiasa membangun hubungan kerja yang positif terhadap seluruh pihak pemangku kepentingan yang berada di lingkungan sekolah ataupun di luar sekolah. Guru Penggerak harus inovatif agar mampu senantiasa memunculkan gagasan-gagasan baru dan tepat guna berdasarkan situasi tertentu ataupun permasalahan tertentu dengan melihat potensi/peluang yang ada di sekitarnya. Dan seorang Guru Penggerak harus berpihak pada murid dengan mengutamakan perkembangan murid sesuai karakteristiknya masing-masing sehingga berdampak pada proses belajar yang baik dalam mencapai tujuan untuk mewujudkan profil pelajar pancasila. Berbicara tentang nilai Guru Penggerak, maka tidak akan lepas dari sebuah kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang Guru Penggerak yaitu yaitu kompetensi mengembangkan diri dan orang lain, memimpin pembelajaran, memimpin manajemen sekolah, dan memimpin pengembangan sekolah. Dengan nilai-nilai yang ada pada seorang Guru Penggerak diharapkan mampu untuk memberikan perubahan dalam sebuah pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan.

Sementara itu, menurut Ki Hajar Dewantara kaitannya dengan pendidikan adalah tuntunan dimana seorang guru harus mampu menuntun terkait segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan tumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan. Dalam proses ‘menuntun’ anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang ‘pamong’ dapat memberikan ‘tuntunan’ agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar. 

Seorang Guru Penggerak harus memiliki kelima nilai tersebut agar dapat menjalankan perannya untuk menjadi teladan dan agen transformasi pendidikan yang akan berdampak terhadap merdeka belajar bagi peserta didik dan peningkatan prestasi bagi peserta didik. 



Ingat kembali refleksi diri Anda pada bagian Refleksi Terbimbing serta ilustrasi yang sudah Anda buat pada Demonstrasi Kontekstual (sebagai gambaran Anda). Apa strategi yang bisa Anda lakukan untuk mencapai nilai tersebut?

Nilai dan peran Guru Penggerak dapat dicapai dengan memahami kompetensi-kompetensi yang terdapat pada Guru Penggerak, melakukan evaluasi diri terhadap apa saja kompetensi yang sudah dimiliki dan kompetensi yang perlu ditingkatkan serta membuat rencana pengembangan dan indikator keberhasilan terhadap kompetensi yang perlu ditingkatkan sehingga pada akhirnya tercapai jenjang kompetensi sesuai dengan yang diharapkan. Melalui strategi berikut ini, harapan tercapainya pemahaman akan nilai Guru Penggerak akan berjalan dengan baik. 

  1. Strategi untuk mencapai nilai Mandiri, yaitu pertama dengan menanamkan rasa percaya diri yang tinggi bahwa potensi yang saya miliki dapat memberikan pengaruh yang positif bagi pendidikan. Kedua, perlunya kesadaran tanggung jawab besar terhadap segala tugas yang diberikan. Tugas utama guru adalah menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa agar dapat belajar dengan baik dan bersemangat.  Ketiga, inisiatif dan kreatifitas yang tinggi dengan cara mengeskploitasi segala potensi yang terdapat dalam diri. Keempat, terbuka dan mau menerima pendapat dari orang lain. Dengan kesediaan yang relatif tinggi untuk melakukan komunikasi dengan siswa, rekan sejawat dan tempat di lingkungan bertugas. Kelima adalah menghargai waktu. Guru yang menghargai waktu akan selalu melaksanakan dan mengerjakan tugas tepat waktu dan tidak menunda pekerjaan. Dan yang terakhir adalah mau menerima perubahan apapun dengan kesiapan diri untuk bisa menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut tanpa merubah nilai-nilai yang melekat pada diri.

  1. Strategi untuk mencapai nilai Reflektif adalah melakukan identifikasi atau menelaah kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Selain itu, seorang guru reflektif adalah guru yang harus mau mendengarkan saran dan masukkan dari rekan-rekan guru lain sebagai sarana untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas kinerja, berani jujur akan kekurangan yang dimiliki dan terbuka pada perubahan serta mau belajar untuk menerima hal-hal baru.

  1. Strategi untuk mencapai nilai Kolaboratif, yaitu dengan menjalin komunikasi yang baik dengan warga sekolah. Salah satunya adalah dengan mengadakan pertemuan dengan rekan sejawat untuk melakukan kegiatan perencanaan atau persiapan dalam hal pembelajaran.

  1. Strategi untuk mencapai nilai Inovatif adalah menggunakan teori belajar dan metode sesuai dengan kondisi dan karakteristik siswanya. Tantangan tersendiri untuk mewujudkan hal tersebut, salah satunya dengan aktif dalam berbagai forum ilmiah, workshop pembelajaran, serta kegiatan-kegiatan pengembangan diri yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi agar bisa melakukan inovasi-inovasi yang bisa diterapkan dalam pembelajaran.

  1. Strategi untuk mencapai nilai Berpihak pada Murid adalah dengan memahami karakteristik yang dimiliki siswa yang meliputi keberagaman perbedaan antara lain, gaya belajar, potensi yang dimiliki, minat dan bakat siswa. 



Siapa saja pihak yang dapat membantu Anda dalam mencapai gambaran diri Anda di demonstrasi kontekstual tersebut? Seperti apa perannya?

Menjadi seorang Guru Penggerak tentunya perlu dukungan dari berbagai pihak agar kegiatan yang diikuti dapat berjalan dengan baik. Pihak-pihak yang terlibat antara lain:

  1. Murid merupakan subjek utama dari gambaran diri terkait tindakan apa yang akan dilakukan untuk menggali potensi dengan tujuan agar tercapai peningkatan dalam melakukan perubahan.

  1. Rekan sejawat merupakan rekan dalam berkolaborasi, saling memberikan masukkan, saran bahkan kritik yang bertujuan untuk perbaikan proses pembelajaran.

  1. Kepala Sekolah memiliki peranan yang sentral dalam memberikan dukungan dan motivasi dalam upaya untuk mengimplementasikan nilai-nilai dan peran Guru Penggerak. 

  1. Warga sekolah memberikan masukkan yang positif demi terciptanya ekosistem pendidikan yang berjalan sesuai dengan tugas pokok masing-masing.

  1. Pengawas sekolah memberikan pembinaan, pengawasan, arahan, masukkan kepada seluruh warga sekolah dalam menjalankan komitmen dan tanggung jawabnya untuk mengimplementasikan nilai-nilai dan peran Guru Penggerak.

  1. Orang tua / wali murid menjadi sumber informasi dalam memberikan bimbingan pembelajaran di rumah. Dengan informasi tersebut, Guru Penggerak dapat menyusun rencana dan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan karakteristik yang dimiliki siswa.